Buat sebagian orang, mereka lebih memilih untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, atau yang biasa disebut musyawarah
ada juga yang menyelesaikan masalahnya dengan otot, atau kekerasan, nah ini yang biasa terjadi di kalangan orang-orang kamseupay yang masih mengandalkan hukum rimba
ada juga orang-orang yang lebih memilih membiarkan masalahnya berhenti dengan sendirinya, kalo bahasa sosiologinya pemikiran ini disebut stalemate
Nah sedangkan gue, gue lebih memilih untuk melupakan masalah yang terjadi, nggak peduli masalah kaya apapun itu
Sekalipun masalah itu amat sangat rumit dan sulit diselesaikan, gue memilih untuk melupakannya secara perlahan
Karena menurut penelitian Thomas Taw sang pakar rambut dunia, "melupakan suatu masalah lebih mudah ketimbang membahas masalah tersebut".
Namun dalam kehidupan nyata, nggak semua masalah bisa dilupain
Contohnya kalo lo punya masalah berupa hutang yang bertumpuk, jangan lah dilupakan, karena ketika lo lupakan, niscaya ketika nanti lo sedang asik-asiknya boker, pintu kamar mandi lo bakalan digedor-gedor sama penagih utang bersama bodyguard-nya yang kekar nan macho dan punya tetek yang bisa bergoyang seperti binaragawan
Tapi dikehidupan anak remaja labil macem gue, hanya melupakan sesuatu lah yang bisa gue lakukan
Melupakan sesuatu lebih mudah ketimbang harus marah, harus bete, harus galau, ataupun harus bunuh diri karena enggak sanggup menghadapi masalah tersebut
Melupakan juga sangat efisien bagi otak kita, karena space untuk hal-hal yang nggak penting di otak kita bisa kebuang dengan sendirinya
Misalnya aja, lo punya temen yang bener-bener lo benci, yaudah kalo gitu lo lupain aja kebencian lo sama dia, niscaya ketika nanti dia negor lo dengan bilang
"woy , apa kabar lo ?"
lo bisa bilang dengan santai
"baik, tapi, kamu siapa ?"
namun jangan pernah memasang muka ala cepot saat sedang berkata begitu, kenapa ? karena muka lo akan terlihat amat sangat menyebalkan, saran gue cobalah memasang tampang seperti celengan bagong
Manfaat dari melupakan yang amat sangat bisa dirasakan adalah ketika kita melupakan mantan ataupun seseorang yang mengecewakan kita
Disinilah proses melupakan yang amat sangat sulit terjadi, tapi ketika kita berhasil melupakan orang tersebut, akan ada perasaan lega dan bahagia, seperti kalo lagi berak setelah sembelit selama 2 bulan, maka rasanya akan seperti itu, namun tidak disertai dengan suara "plung" ataupun "brooot" atau "pret prepet pret pret"
Ngelupain seseorang yang pernah kita sayang, ya, hal itu merupakan siksaan batin yang akan mengukir luka di organ dalam kita, yaitu hati, lebih spesifik lagi : perasaan.
Menurut gue melupakan dia yang udah pergi adalah cara yang paling efisien, kenapa ?
Karena itu cara yang paling mudah
Dulu ketika gue masih SMP, menurut gue api adalah suatu penyelesaian yang paling mutakhir
Semua yang bikin gue kesel pasti gue bakar, mulai dari sepatu yang bikin gue jatoh lah, nilai ulangan yang jelek-jelek lah, sampe foto mesra gue sama si mantan
Pernah suatu hari ada kucing bego yang nyebrang jalan sembarangan dan akhirnya membuat gue nyungsep ke comberan bersama sepeda gue, tapi untungnya gue memendam niat untuk membakar kucing itu, karena pada saat itu kucing tersebut lagi hamil, gue gamau mengorbankan nyawa bayi kucing yang tidak berdosa, nah setelah dia lahiran baru deh gue kejar-kejar tuh emak kucing yang bikin gue nyungsep ke comberan, hahahaha !
Dulu hanya api yang bisa membuat gue tenang, ketika gue putus sama cewek yang paling gue sayang, gue buka lemari gue, dan membakar semua pemberian dia, surat cinta pertama gue, gelang pemberian dia, tiket nonton pertama gue, foto pemberian dia, pokoknya semua tentang dia gue bakar deh
Nah sekarang gue gamau main api lagi, semenjak pantat gue pernah dibakar sama temen SMP gue, gue sekarang tau betapa panasnya api itu
Sekarang gue lebih suka ngelupain aja masalah yang udah ada, bodo amat mau bertambah masalah baru atau mau selesai itu masalah
Gue cuma bisa diem, gue cuma bisa melihat, dan menyadari apa yang sekarang udah terjadi gaakan bisa balik lagi
sama seperti kalimat yang pernah gue baca
"if you love something let it go, if it comes back to you it's your, but if it doesn't, it never was"
yang artinya ketika lo mencintai sesuatu, biarkan dia pergi, apabila dia kembali, dia milikmu, namun apabila tidak, dia takkan pernah kembali
Kalimat yang singkat tapi begitu dalem, sampe-sampe ketika pertama kali gue baca , gue menitikkan air mata, bukan, bukan karena terharu, tapi karena nyokap gue lagi ngiris bawang dikamar gue (ngapain coba ini nyokap gue ?! )
Yah kira-kira seperti itulah, melupakan, dan meninggalkan, mungkin ini adalah hal terpahit dalam hidup lo, tapi hal ini gaakan bertambah pahit ketika lo tidak lagi bersama seseorang yang pernah lo cintai
Dan buat seseorang yang pernah gue cintai, mungkin ini kalimat terakhir gue buat lo, buat kenangan yang udah pernah lo kasih, buat semua harapan yang udah pernah lo janjikan, buat semua janji yang udah pernah kita buat, "I'll have to go, and You'll have to stay with him"
~fin~
0 komentar:
Posting Komentar